Jumat, 10 Maret 2017

ANALISIS KONSEKUENSI SESEORANG AKTIVITAS TINGGI DENGAN CANDU AKAN NIKOTIN DAN ALKOHOL TERHADAP REGULASI SISTEM METABOLISME TUBUH

Rokok dan alkohol merupakan dua hal utama yang menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan tak hanya bagi masyarakat Indonesia, melainkan juga bagi masyarakat dunia. Rokok menjadi salah satu permasalahan internasional yang telah ada sejak masa revolusi industry. Rokok menjadi penyumbang terbesar penyebab kematian yang terbesar di masyarakat. Organisasi kesehatan masyarakat dunia (WHO) pun telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai hari bebas merokok setiap tahunnya. Berdasarkan hasil survey WHO tahun 2008 menyebutkan bahwa sepertiga dari penduduk dunia terutama orang dewasa adalah perokok. Angka kematian di dunia akibat merokok pun mencapai sekitar 500 juta orang per tahun. Kebiasaan merokok telah terbukti menjadi penyebab sekitar 25 jenis penyakit yang menyerang berbagai organ tubuh manusia. Salah satu efek tidak langsung dari kebiasaan merokok adalah menyebabkan mortalitas dengan meningkatkan berbagai penyakit degenerative pada beberapa sistem organ, seperti sistem pernapasan, sistem kardiovaskular, sistem gastrointestinal (pencernaan), sistem syaraf dan imun.
Ketika seseorang merokok, asap yang dihirup mengandung sekitar 4000 jenis senyawa kimia dalam  rokok, dengan 40 diantaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Salah satu senyawa dalam rokok adalah nikotin. Nikotin adalah senyawa alkaloid yang dipisahkan dari tembakau.  Kandungan nikotin dalam rokok telah teruji berbahaya dan menimbulkan efek kecanduan dan beracun bagi sel-sel saraf. Nikotin yang terdapat dalam asap rokok dapat masuk ke paru-paru, kemudian masuk ke dalam aliran darah dan selanjutnya dibawa ke otak. Nikotin yang dibawa ke otak akan memicu pelepasan neurotransmitter, salah satunya adalah dopamine yang mampu menimbulkan rasa tenang dan bahagia bagi perokok. Apabila kadar nikotin dalam otak menurun, akan menimbulkan perasaan gelisah dan stress. Paparan nikotin yang berulang pada perokok akan meningkatkan kemampuan adaptasi otak terhadap nikotin. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada DNA, sehingga memicu mutasi gen dan kerusakan DNA yang menyebabkan ketidakstabilan genetic dan meningkatkan resiko kanker. Selain itu, nikotin juga akan merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin yang terbawa dalam aliran darah dapat mempercepat denyut jantung mencapai 20 kali lebih cepat dalam satu menit dari keadaan normal, menurunkan suhu kulit sebanyak satu atau dua derajat karena penyempitan pembuluh darah kulit, dan menyebabkan hati melepaskan gula dalam aliran darah.  Jika hal tersebut terus-menerus terjadi, maka akan memicu terjadinya serangan jantung, mempercepat proses penuaan dan memicu terjadinya diabetes bahkan stroke.
Merokok juga merupakan penyebab 87% kematian akibat kanker paru. Merokok dapat mengganggu kerja paru  yang normal karena hemoglobin lebih mudah untuk mengikat dan membawa karbondioksida dan membentuk karboksihemoglobin daripada membawa oksigen. Orang yang merokok (aktif) dan banyak menghisap asap rokok (perokok pasif), dapat berakibat paru-parunya lebih banyak mengandung karbon monoksida dibandingkan oksigen sehingga kadar oksigen dalam darah  kurang lebih 15% lebih rendah daripada kadar oksigen normal.Selain itu, merokok juga dianggap sebagai penyebab dari kegagalan kehamilan, meningkatnya kematian bayi, dan penyakit lambung kronis.
Selain merokok, mengkonsumsi alcohol juga menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Alkohol telah menjadi masalah yang umum di seluruh dunia. Dilaporkan bahwa kecenderungan pengkonsumsian alcohol terjadi pada anak muda. . Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh WHO pada tahun 2011, di Indonesia terdapat sekitar 4,3% siswa dan 0,8% siswi paling tidak pernah mengkonsumsi alkohol.
Alkohol banyak menimbulkan berbagai permasalahan seperti mental, social, kriminalitas dan kesehatan masyarakat. Pengkonsumsian alcohol dapat menimbulkan efek merusak terhadap kesehatan seperti kerusakan fisik (seperti hepatitis) dan kerusakan mental (seperti depresi akibat konsumsi alcohol berat). Alkohol secara alami merupakan hasil fermentasi dan memiliki jalur metabolism tersendiri di dalam tubuh. Alkohol mempengaruhi beberapa sistem organ tubuh. Adapun sistem organ yang dipengaruhi antara lain: hati, sistem kardiovaskular, sistem kekebalan tubuh, sistem peredaran darah, pancreas, ginjal dan juga keseimbangan elektrolit. Alkohol juga mempengaruhi penyerapan zat gizi, perkembangan janin serta mempengaruhi resiko untuk menderita beberapa jenis kanker.
Salah satu jenis alcohol yang dapat dikonsumsi oleh manusia adalah etanol. Etanol sebagai zat penting dalam alcohol bersifat mudah larut dalam air dan lemak sehingga etanol akan langsung diserap ke dalam usus melalui difusi pasif. Ketika alcohol dikonsumsi, sekitar 20% diserap oleh lambung dan 80% diserap oleh usus halus. Sekitar 85-98% etanol yang diserap oleh tubuh dimetabolisme di dalam hati, sisanya dikeluarkan melalui paru dan ginjal.
Sekitar 90% peminum alcohol akan mengalami perlemakan hati. Apabila pengkonsumsian ini dilakukan dalam waktu yang lama dapat menimbulkan alkoholik hepatitis, dan sekitar 70% dari pengidap alkoholik hepatitis akan berkembang mengidap penyakit liver cirrhosis, suatu keadaan dimana sebagian jaringan hati telah rusak dan digantikan oleh jaringan parut yang tidak berfungsi. Resiko ini tentunya juga tergantung pada beberapa factor, seperti: jumlah alcohol yang dikonsumsi per hari, lama peminum berat, jenis kelamin, factor genetic dan etnis, kegemukan dan status gizi, tipe minuman beralkohol yang dikonsumsi dan riwayat keluarga mengenai penyalahgunaan alcohol, serta adanya hepatitis C.
Fatty liver (timbunan lemak dalam hati) pada penyakit hati akibat alcohol disebabkan oleh kombinasi gangguan oksidasi asam lemak dan peningkatan lipogenesis oleh karena perubahan potensial redoks NADH/NAD+ dalam hati, serta gangguan terhadap aktivitas factor transkripsi yang mengatur ekspresi enzim yang terlibat. Oksidasi etanol oleh alcohol dehidrogenase menyebabkan kelebihan produksi NADH, sehingga menghambat oksidasi asam lemak dan meningkatkan esterifikasi asam lemak menjadi triasilgliserol sehingga terjadi perlemakan hati.
Efek alcohol berdampak juga pada sistem kardiovaskular dimana pengkonsumsian alcohol ringan dan sedang  mampu menurunkan kadar plak arteri penyebab terjadinya jantung koroner dan adanya peningkatan HDL, suatu penanda kolesterol sehat. Namun apabila alcohol dikonsumsi secara berlebih (peminum berat) akan berdampak buruk bagi sistem tersebut, seperti iregularitas ritme denyut jantung, tekanan darah tinggi dan stroke
Efek alcohol berat juga berdampak menekan produksi sel darah serta menyebabkan abnormalitas sel pembentuk darah. Abnormalitas ini meliputi produksi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping darah (platelet). Gangguan fungsi pada sel darah merah menimbulkan anemia, sedangkan pada sel darah putih akan menyebabkan kerentanan pada terhadap infeksi, dan pada platelet akan menyebabkan gangguan pembekuan darah.
Efek alcohol juga dapat melemahkan fungsi otot sfingter yang berada diantara esophagus dang aster sehingga menimbulkan esensi dada terasa terbakar. Kerusakan mukosa esophagus juga meningkatkan resiko terkena esofagilitis dan kanker esophagus. Alkohol juga meningkatkan sekresi asam lambung. Disisi lain, konsumsi alcohol kronis menyebabkan atrofi mukosa lambung dan penurunan kemampuan menghancurkan bakteri pathogen dalam makanan sehingga menimbulkan cedera pada usus sehingga molekul berukuran besar termasuk racun bakteri terserap ke dalam darah.,Efek alcohol juga menyebabkan pankreasitis atau radang pada organ pancreas melalui mekanisme perusakan sel pancreas oleh hasil metabolism alcohol. Alkohol juga menyebabkan art
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Remaja, Tembakau dan Rokok. http://ik.pom.go.id/v2016/artikel/REMAJA-ROKOK-Infopom.pdf. Diakses pada tanggal 14 Februari 2017 Pukul 16.00 WIB
Fitria, et.al. Merokok dan oksidasi DNA. 2013 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=271121&val=4928&title=Merokok%20dan%20Oksidasi%20DNA. Diakses pada tanggal 14 Februari 2017 Pukul 16.00 WIB
Nurrahmah. Pengaruh rokok terhadap kesehatan dan pembentukan karakter manusia. Prosiding Seminar Nasional Universitas Cokroaminoto Palopo. Volume 1, No. 1. Diakses pada tanggal 14 Februari 2017 Pukul 16.00 WIB
Purnomo et.al. Biologi kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Pusat perbukuan Depdiknas. 2009
Putra, Adnyana. Pengaruh alcohol terhadap kesehatan. Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA. 2012.http://download.portalgaruda.org/article.php?article=146041&val=1365&title=PENGARUH%20ALKOHOL%20TERHADAP%20KESEHATAN. Diakses pada tanggal 14 Februari 2017 Pukul 16.00 WIB
Syamsuri, Istamar. Biologi untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Erlangga. 2007
Utina, Sitirah Salim. Alkohol dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental. Diakses pada tanggal 14 Februari 2017 Pukul 16.00 WIB






Tidak ada komentar:

Posting Komentar