"Starlight Avatar", Tanaman yang Bercahaya
Saat ini perkembangan di dunia
bioteknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Para Ilmuwan berlomba-lomba
untuk menghasilkan suatu produk baru hasil dari rekayasa genetika yang tentunya
akan sangat bermanfaat bagi umat manusia di dunia.
Tanaman bercahaya atau
Starlight avatar atau yang biasa disebut dalam dunia bioteknologi “bioglow”
merupakan tanaman yang dapat memancarkan cahaya secara otomatis sehingga
menciptakan suasana yang sangat indah bagaikan di dunia fantasi seperti di film
avatar.
Tanaman bioglow ini
dikembangkan oleh para ilmuwan Amerika Serikat selama bertahun-tahun di bawah
naungan perusahaan Bioglow yang terkemuka di Missouri. Perusahaan ini mengklaim
bahwa penemuan ini merupakan penemuan pertama di dunia yang dapat memancarkan
cahaya. Tanaman yang digunakan dalam penemuan pertama ini adalah sejenis
tanaman tembakau atau dalam nama latinnya Nicotiana
tabacum. Tanaman bioglow ini dihasilkan dari adanya rekayasa genetic
bakteri dengan tanaman tembakau (Nicotiana
tabacum).
Tanaman bercahaya atau Starlight avatar adalah tanaman pemancar cahaya pertama di dunia yang akan menyala terus
menerus selama hidup, awal visi perusahaan mengembangkan
tanaman ini adalah untuk menghasilkan tanaman alternative sebagai sumber
penghasil cahaya tanpa menggunakan listrik.
Penemuan baru yang sangat menarik ini berawal dari penelitian seorang
ahli Biologi Molekular, Alexander Krichevsky, yang jurnalnya pernah
dipublikasikan di Plos One pada tahun 2010, yang selanjutnya beliau mendirikan
perusahaan Bioglow bersama koleganya Tal Eidelberg.
Ide pembuatan tanaman bercahaya atau bioglow ini bermula dari Krichevsky yang
sangat terinspirasi dari teori biologi evolusi bahwa sel kloroplas pada
tumbuhan merupakan bakteri prokariotik tersendiri yang terintegrasi secara
permanen ke dalam sel tumbuhan.
Melalui teknik genetika yang sangat rumit yang disebut dengan teknik transplastomic, Krichevsky
mengambil gen bakteri Photobacterium leiognathi
yang berfungsi untuk mengekspresikan efek bercahaya dan mengintegrasikannya ke
dalam genom kloroplas tumbuhan Nicotiana tabacum.
Awal
mula tujuan pembuatan organisme transgenik yang dapat berpendar atau dapat
bercahaya adalah untuk pemantauan suatu proses eksperimen atau biokimia di
dalam sel tubuh makhluk hidup. Untuk proses eksperimen rekayasa genetika
misalnya, konfirmasi transformasi dan ekspresi suatu gen ke sel inang sangatlah
penting. Transformasi adalah proses memasukkan atau mencangkokkan gen asing ke
dalam sel tubuh makhluk hidup lain, dapat berupa sel bakteri, tumbuhan, ataupun
hewan.
Bagaimana tanaman Bioglow ini
dapat menghasilkan cahaya?
Tanaman Bioglow dapat menghasilkan cahaya ketika gen penghasil cahaya dari
suatu bakteri pada organisme laut dimasukkan ke dalam kloropas tanaman,
sehingga mereka dapat menghasilkan cahaya dan disebut sebagai “Autoluminescent”
tanaman. Tanaman
Bioglow memiliki "mesin" yang memancarkan cahaya yang dikodekan dalam
sel mereka untuk memungkinkan emisi konstan cahaya tampak sepanjang siklus
hidup mereka yang biasanya terdiri dari dua sampai tiga
bulan. Intensitas cahaya yang dihasilkan
oleh tanaman ini hampir serupa dengan cahaya bintang, meskipun tidak seterang
lampu pada umumnya namun cukup untuk menerangi suatu objek di depan mata di
dalam kegelapan.
Perusahaan Bioglow berharap kelak di masa depan cahaya yang dipancarkan dari ‘Starlight Avatar’ ini dapat menerangi
jalan-jalan sebagai produk pengganti lampu listrik. Perusahaan itu juga sedang
memodifikasi warna dari tanaman bercahaya ini agar daun dan bunga tanamannya
dapat memancarkan cahaya warna warni yang lebih indah.
Tanaman Bioglow adalah yang
pertama otonom bercahaya, atau autoluminescent, tanaman yang memancarkan cahaya
sendiri tanpa perlu bahan kimia atau sinar UV. Pembuatan tanaman Bioglow ini
bertujuan untuk alternatif cahaya nabati yang
berkelanjutan dan terjangkau kepada
dunia.
Daftar Pustaka
http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-2540474/A-bright-idea-Genetically-engineered-plant-glows-brightly-used-LAMP.html
http://e-journal.uajy.ac.id/1403/2/1TI04905.pdf
http://Kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar