ANALISIS KONSEKUENSI SESEORANG
AKTIVITAS TINGGI DENGAN CANDU AKAN NIKOTIN DAN ALKOHOL TERHADAP REGULASI SISTEM
METABOLISME TUBUH
Rokok
dan alkohol merupakan dua hal utama yang menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan
tak hanya bagi masyarakat Indonesia, melainkan juga bagi masyarakat dunia. Rokok
menjadi salah satu permasalahan internasional yang telah ada sejak masa
revolusi industry. Rokok menjadi penyumbang terbesar penyebab kematian yang
terbesar di masyarakat. Organisasi kesehatan masyarakat dunia (WHO) pun telah
menetapkan tanggal 31 Mei sebagai hari bebas merokok setiap tahunnya.
Berdasarkan hasil survey WHO tahun 2008 menyebutkan bahwa sepertiga dari
penduduk dunia terutama orang dewasa adalah perokok. Angka kematian di dunia
akibat merokok pun mencapai sekitar 500 juta orang per tahun. Kebiasaan merokok
telah terbukti menjadi penyebab sekitar 25 jenis penyakit yang menyerang
berbagai organ tubuh manusia. Salah satu efek tidak langsung dari kebiasaan
merokok adalah menyebabkan mortalitas dengan meningkatkan berbagai penyakit
degenerative pada beberapa sistem organ, seperti sistem pernapasan, sistem
kardiovaskular, sistem gastrointestinal (pencernaan), sistem syaraf dan imun.
Ketika
seseorang merokok, asap yang dihirup mengandung sekitar 4000 jenis senyawa
kimia dalam rokok, dengan 40 diantaranya
bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Salah satu senyawa dalam
rokok adalah nikotin. Nikotin adalah senyawa alkaloid yang dipisahkan dari
tembakau. Kandungan nikotin dalam rokok
telah teruji berbahaya dan menimbulkan efek kecanduan dan beracun bagi sel-sel
saraf. Nikotin yang terdapat dalam asap rokok dapat masuk ke paru-paru,
kemudian masuk ke dalam aliran darah dan selanjutnya dibawa ke otak. Nikotin
yang dibawa ke otak akan memicu pelepasan neurotransmitter,
salah satunya adalah dopamine yang mampu menimbulkan rasa tenang dan bahagia
bagi perokok. Apabila kadar nikotin dalam otak menurun, akan menimbulkan
perasaan gelisah dan stress. Paparan nikotin yang berulang pada perokok akan meningkatkan
kemampuan adaptasi otak terhadap nikotin. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan
kerusakan oksidatif pada DNA, sehingga memicu mutasi gen dan kerusakan DNA yang
menyebabkan ketidakstabilan genetic dan meningkatkan resiko kanker. Selain itu,
nikotin juga akan merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan
frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung serta
menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin yang terbawa dalam aliran darah
dapat mempercepat denyut jantung mencapai 20 kali lebih cepat dalam satu menit
dari keadaan normal, menurunkan suhu kulit sebanyak satu atau dua derajat
karena penyempitan pembuluh darah kulit, dan menyebabkan hati melepaskan gula
dalam aliran darah. Jika hal tersebut
terus-menerus terjadi, maka akan memicu terjadinya serangan jantung,
mempercepat proses penuaan dan memicu terjadinya diabetes bahkan stroke.
Merokok
juga merupakan penyebab 87% kematian akibat kanker paru. Merokok dapat
mengganggu kerja paru yang normal karena
hemoglobin lebih mudah untuk mengikat dan membawa karbondioksida dan membentuk
karboksihemoglobin daripada membawa oksigen. Orang yang merokok (aktif) dan
banyak menghisap asap rokok (perokok pasif), dapat berakibat paru-parunya lebih
banyak mengandung karbon monoksida dibandingkan oksigen sehingga kadar oksigen
dalam darah kurang lebih 15% lebih
rendah daripada kadar oksigen normal.Selain itu, merokok juga dianggap sebagai
penyebab dari kegagalan kehamilan, meningkatnya kematian bayi, dan penyakit
lambung kronis.
Selain
merokok, mengkonsumsi alcohol juga menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit.
Alkohol telah menjadi masalah yang umum di seluruh dunia. Dilaporkan bahwa
kecenderungan pengkonsumsian alcohol terjadi pada anak muda. . Berdasarkan
hasil survey yang dilakukan oleh WHO pada tahun 2011, di Indonesia terdapat
sekitar 4,3% siswa dan 0,8% siswi paling tidak pernah mengkonsumsi alkohol.
Alkohol
banyak menimbulkan berbagai permasalahan seperti mental, social, kriminalitas
dan kesehatan masyarakat. Pengkonsumsian alcohol dapat menimbulkan efek merusak
terhadap kesehatan seperti kerusakan fisik (seperti hepatitis) dan kerusakan
mental (seperti depresi akibat konsumsi alcohol berat). Alkohol secara alami
merupakan hasil fermentasi dan memiliki jalur metabolism tersendiri di dalam
tubuh. Alkohol mempengaruhi beberapa sistem organ tubuh. Adapun sistem organ
yang dipengaruhi antara lain: hati, sistem kardiovaskular, sistem kekebalan
tubuh, sistem peredaran darah, pancreas, ginjal dan juga keseimbangan
elektrolit. Alkohol juga mempengaruhi penyerapan zat gizi, perkembangan janin
serta mempengaruhi resiko untuk menderita beberapa jenis kanker.
Salah
satu jenis alcohol yang dapat dikonsumsi oleh manusia adalah etanol. Etanol
sebagai zat penting dalam alcohol bersifat mudah larut dalam air dan lemak
sehingga etanol akan langsung diserap ke dalam usus melalui difusi pasif.
Ketika alcohol dikonsumsi, sekitar 20% diserap oleh lambung dan 80% diserap
oleh usus halus. Sekitar 85-98% etanol yang diserap oleh tubuh dimetabolisme di
dalam hati, sisanya dikeluarkan melalui paru dan ginjal.
Sekitar
90% peminum alcohol akan mengalami perlemakan hati. Apabila pengkonsumsian ini
dilakukan dalam waktu yang lama dapat menimbulkan alkoholik hepatitis, dan
sekitar 70% dari pengidap alkoholik hepatitis akan berkembang mengidap penyakit
liver cirrhosis, suatu keadaan dimana sebagian jaringan hati telah rusak dan
digantikan oleh jaringan parut yang tidak berfungsi. Resiko ini tentunya juga
tergantung pada beberapa factor, seperti: jumlah alcohol yang dikonsumsi per
hari, lama peminum berat, jenis kelamin, factor genetic dan etnis, kegemukan
dan status gizi, tipe minuman beralkohol yang dikonsumsi dan riwayat keluarga
mengenai penyalahgunaan alcohol, serta adanya hepatitis C.
Fatty liver
(timbunan lemak dalam hati) pada penyakit hati akibat alcohol disebabkan oleh
kombinasi gangguan oksidasi asam lemak dan peningkatan lipogenesis oleh karena
perubahan potensial redoks NADH/NAD+ dalam hati, serta gangguan terhadap
aktivitas factor transkripsi yang mengatur ekspresi enzim yang terlibat. Oksidasi
etanol oleh alcohol dehidrogenase menyebabkan kelebihan produksi NADH, sehingga
menghambat oksidasi asam lemak dan meningkatkan esterifikasi asam lemak menjadi
triasilgliserol sehingga terjadi perlemakan hati.
Efek
alcohol berdampak juga pada sistem kardiovaskular dimana pengkonsumsian alcohol
ringan dan sedang mampu menurunkan kadar
plak arteri penyebab terjadinya jantung koroner dan adanya peningkatan HDL,
suatu penanda kolesterol sehat. Namun apabila alcohol dikonsumsi secara
berlebih (peminum berat) akan berdampak buruk bagi sistem tersebut, seperti
iregularitas ritme denyut jantung, tekanan darah tinggi dan stroke
Efek
alcohol berat juga berdampak menekan produksi sel darah serta menyebabkan
abnormalitas sel pembentuk darah. Abnormalitas ini meliputi produksi sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping darah (platelet).
Gangguan fungsi pada sel darah merah menimbulkan anemia, sedangkan pada sel
darah putih akan menyebabkan kerentanan pada terhadap infeksi, dan pada
platelet akan menyebabkan gangguan pembekuan darah.
Efek
alcohol juga dapat melemahkan fungsi otot sfingter yang berada diantara
esophagus dang aster sehingga menimbulkan esensi dada terasa terbakar.
Kerusakan mukosa esophagus juga meningkatkan resiko terkena esofagilitis dan
kanker esophagus. Alkohol juga meningkatkan sekresi asam lambung. Disisi lain,
konsumsi alcohol kronis menyebabkan atrofi mukosa lambung dan penurunan
kemampuan menghancurkan bakteri pathogen dalam makanan sehingga menimbulkan
cedera pada usus sehingga molekul berukuran besar termasuk racun bakteri
terserap ke dalam darah.,Efek alcohol juga menyebabkan pankreasitis atau radang
pada organ pancreas melalui mekanisme perusakan sel pancreas oleh hasil
metabolism alcohol. Alkohol juga menyebabkan art
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. Remaja, Tembakau dan Rokok. http://ik.pom.go.id/v2016/artikel/REMAJA-ROKOK-Infopom.pdf.
Diakses pada tanggal 14 Februari 2017 Pukul 16.00 WIB
Fitria, et.al. Merokok dan oksidasi DNA.
2013 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=271121&val=4928&title=Merokok%20dan%20Oksidasi%20DNA.
Diakses
pada tanggal 14 Februari 2017 Pukul 16.00 WIB
Nurrahmah. Pengaruh rokok terhadap
kesehatan dan pembentukan karakter manusia. Prosiding Seminar Nasional
Universitas Cokroaminoto Palopo. Volume 1, No. 1. Diakses pada tanggal 14
Februari 2017 Pukul 16.00 WIB
Purnomo et.al. Biologi kelas XI untuk
SMA dan MA. Jakarta: Pusat perbukuan Depdiknas. 2009
Putra, Adnyana. Pengaruh alcohol
terhadap kesehatan. Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA. 2012.http://download.portalgaruda.org/article.php?article=146041&val=1365&title=PENGARUH%20ALKOHOL%20TERHADAP%20KESEHATAN.
Diakses pada tanggal 14 Februari 2017 Pukul 16.00 WIB
Syamsuri, Istamar. Biologi untuk SMA
Kelas XI Semester 2. Jakarta: Erlangga. 2007
Utina, Sitirah Salim. Alkohol dan
Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental. Diakses pada tanggal 14 Februari 2017
Pukul 16.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar