Membrane
Transporters:
Sebuah Sistem Transportasi Ion/Molekul dengan Bantuan Protein Membran pada Sel
Makhluk Hidup
Makhluk
hidup merupakan suatu organisme yang ada di muka bumi ini. Makhluk hidup
terdiri atas manusia, hewan dan tumbuhan. Semua makhluk hidup memiliki organ dan kesatuan sistemnya yang berfungsi untuk
memainkan peran-peran tertentu agar memenuhi kebutuhan sang makhluk hidup dalam
tumbuh dan berkembang. Kesatuan organ dan sistemnya tidak lepas dari unsur
penyusunnya, salah satunya adalah sel.
Sel
merupakan satuan unit terkecil pada makhluk hidup. Semua organisme, baik
manusia, hewan, dan tumbuhan tersusun atas jutaan sel oleh karena itu sel
disebut sebagai satuan struktural dari makhluk hidup. Semua aktivitas yang
dilakukan oleh makhluk hidup tersebut selalu melibatkan peran dari sel. Begitu
pentingnya peran sel bagi makhluk hidup, maka sel juga sering disebut satuan
unit fungsional dari makhluk hidup. Sel disebut sebagai satuan unit fungsional
karena tubuh makhluk hidup dapat menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel
penyusunnya berfungsi dengan baik.
Sel
berdasarkan ada tidaknya struktur membran nukleus, dibagi ke dalam dua jenis
sel, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Baik sel prokariotik maupun
eukariotik memiliki membran pada struktur selnya. Membran sel tersusun atas
lipid, protein dan sedikit karbohidrat. Diantara ketiga komponen penyusun
membran sel tersebut, lipid menjadi komponen paling besar, yaitu dalam bentuk
fosfolipid. Dimana fosfolipid ini merupakan molekul yang bersifat ampifatik,
yang memiliki wilayah hidrofilik dan hidrofobik sekaligus. Selain itu, membran
sel juga tersusun atas sebagian besar protein dalam membran yang juga bersifat
ampifatik seperti halnya fosfolipid. Membran sel memiliki struktur berupa lipid
bilayer dimana membran terdiri atas dua lapis fosfolipid dan terdapat pula
protein yang tertanam di dalam atau melekat pada lapisan ganda (bilayer).
Membran
sel atau membran plasma ini merupakan suatu struktur yang ada pada sel yang
berfungsi untuk melindungi sel dan menjadi suatu perbatasan yang memisahkan sel
hidup dari lingkungan sekelilingnya. Membran sel juga berfungsi dalam
mengontrol lalu-lintas suatu zat yang ingin keluar dan masuk sel. Pengontrolan
ini dilakukan karena membran sel bersifat selektif permeabel, artinya hanya
memungkinkan beberapa zat yang mampu masuk dan menembus membran secara mudah
daripada zat-zat yang lainnya.
Pengontrolan
lalu-lintas zat keluar-masuk sel yang dilakukan oleh membran sel memungkinkan
sel untuk memiliki pH yang sesuai, dan konsentrasi zat-zat menjadi terkendali
sehingga memungkinkan sel untuk memperoleh suatu zat-zat atau ion yang
dibutuhkan serta membuang berbagai zat racun atau zat yang sudah tidak
diperlukan. Semua pengontrolan ini tergantung pada transportasi zat-zat yang
melewati membran. Mekanisme perpindahan molekul atau ion melalui membran
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan bantuan protein
transpor (transport protein).
Membran
sel permeabel terhadap ion-ion spesifik dan beraneka macam molekul polar.
Zat-zat yang hidrofilik ini dapat masuk ke dalam sel dengan cara masuk atau
menyeberang melalui protein transpor yang membentang di kedua sisi membran.
Protein transpor terdiri atas dua macam, yaitu protein saluran (channel protein) dan protein pembawa (carrier protein). Protein saluran
berfungsi sebagai tempat bagi zat-zat hidrofilik melewati membran sel dengan
cara masuk melalui saluran hidrofilik bagi molekul atau ion atomik tertentu.
Misalnya saja lalu lintas air melalui membran pada beberapa sel tertentu
melalui protein saluran yang disebut aquaporin.
Setiap aquaporin memungkinkan sampai
3 miliar (3x109) molekul air/detik mampu melintasi membran. Tanpa aquaporin hanya sebagian kecil molekul
air yang mampu berdifusi pada membran sel dalam sedetik.
Protein
saluran atau channel diklasifikasikan
menjadi dua jenis, yaitu gated channels
dan open channels. Pada saluran
gerbang atau gated channels, sebuah
protein gated channels memiliki situs
pengikatan yang spesifik untuk molekul atau ion tertentu sehingga mampu membuka
“gerbang” yang memungkinkan suatu molekul mampu melewati membran. Contohnya
pada gated channels adalah natrium
dari sel saraf yang dirangsang oleh suatu sinyal kimia yang menyebabkan gerbang
untuk terbuka sehingga memungkinkan ion natrium mampu masuk ke dalam sel.
Berbeda halnya dengan gated channels,
dimana dapat membuka dan menutup tergantung sinyal yang di dapatnya, pada open channels saluran ini akan selalu
terbuka.
Jenis
lain dari protein transpor adalah protein pembawa (carrier protein). Protein pembawa merupakan protein transpor yang
bersifat spesifik bagi zat yang di translokasikan (dipindahkan), sehingga hanya
memungkinkan zat-zat tertentu mampu menyeberangi membran. Protein transpor
jenis ini bekerja dengan cara memegang molekul yang dilewatkannya dan berubah
bemtuk sedemikian rupa sehingga molekul tersebut terkirim melintasi membran.
Contoh
molekul yang mampu melintasi protein pembawa adalah glukosa. Glukosa yang
diangkut di dalam darah sangat dibutuhkan oleh sel darah merah untuk melakukan
aktivitas selular. Glukosa mampu masuk ke dalam sel darah merah secara cepat
dengan melalui protein pembawa yang ada pada membran sel darah merah, sehingga
glukosa mampu melintasi membran tersebut 5000x lebih cepat daripada berdifusi sendiri.
‘Transporter’ glukosa ini sangat spesifik, sehingga fruktosa yang merupakan
isomer struktur glukosa pun ditolak atau tidak mampu melintasi membran sel
darah merah tersebut.
Pada
protein pembawa atau carrier ini
diklasifikasikan menjadi tiga pola, yaitu uniport,
symport dan antiport. Pada sistem
uniport (pengangkutan tunggal), yaitu
sistem pengangkutan hanya satu macam substrat oleh protein transport yang
berasal dari salah satu sisi membran ke sisi membran yang lain. Sedangkan symport merupakan sistem pengangkutan
dua macam substrat oleh protein transport di waktu yang bersamaan melalui
membran dengan arah yang bersamaan dari satu sisi membran ke sisi membran yang
lain. Contoh symport adalah
pengangkutan dari gula dan Na yang digerakkan secara aktif ke dalam sel.
Sedangkan antiport merupakan
pergerakan substrat bergerak dalam arah yang berlawanan dengan gerakan ion.
Protein carrier jenis ini terlibat
dalam proses transport aktif karena memerlukan ATP dalam proses
pergerakan/pepindahan substrat tersebut. Contohnya saja pada pompa Na dan K
dimana setiap 3 buah Na akan dipompa keluar sel sedangkan 2 buah K akan dipompa
ke dalam sel. Hal tersebut dilakukan agar sel selalu terjaga homeostasisnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
et.al. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2010
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK21592/. Diakses pada 30 Januari 2017 Pukul 19.00 WIB
Syamsuri, Istamar. Biologi untuk SMA Kelas XI Semester 1.
Jakarta: Erlangga. 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar